Lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Selain tradisi mudik dan sungkeman dengan keluarga, ada hal lain yang membuat perayaan ini unik dari yang lain. Salah satunya, kesempatan bisnis yang terbuka lebar di beragam sektor, mulai dari makanan dan minuman hingga tekstil.
Menariknya lagi, Lebaran tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pemulihan perekonomian Indonesia diperkirakan sudah mencapai level ketika sebelum pandemi. Menurut Yusuf Rendy Manilet, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Ramadan dan Lebaran akan memberi pertumbuhan perekonomian menjadi 5% hingga 5,5% year on year.
Dengan berakhirnya kebijakan PPKM dan meredanya kasus COVID-19, bisa dibilang, konsumsi masyarakat akan meningkat lebih dari tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut dan memaksimalkan keuntungan, ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan. Check it out!
Pastikan Stok Produk atau Jasa Memenuhi Permintaan

Menuju momen Lebaran, ada kekhawatiran dari pihak ekonom tentang meningkatnya angka inflasi karena permintaan pasar yang tinggi. Guna menghindari hal tersebut, sebaiknya kamu sebagai penjual mempersiapkan stok produk atau jasa sejak jauh-jauh hari.
“Sehingga ketika di bulan Ramadan dan Lebaran nanti permintaan yang tinggi dari masyarakat itu bisa diimbangi dengan ketersediaan barang dan nantinya kenaikan inflasi tidak terjadi secara sangat signifikan,” kata Yusuf, dilansir dari Kontan (26/02/2023).
Selain untuk menstabilkan supply dan demand, antisipasi seperti ini juga bisa menghindarkan pelangganmu dari perasaan kecewa karena produk yang mereka inginkan tidak tersedia. Kalau sampai kejadian, bukan hanya mereka yang rugi, kamu juga jadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Coba Strategi Pemasaran Baru

Aanya momen Tunjangan Hari Raya (THR) dapat meningkatkan daya beli pelanggan. Agar bisnismu lebih unggul dari kompetitor, kamu harus memberikan nilai pembeda. Ini bisa kamu lakukan melalui strategi pemasaran seperti memberikan kupon belanja, diskon/potongan harga, clearance sale, dan promo gratis ongkir.
Perlu diingat, kamu tidak perlu mengorbankan keuntungan demi bisa menawarkan potongan harga. Ada langkah-langkah yang perlu ditempuh sebelum menentukan strategi promosi.
- Tentukan keuntungan yang ingin dicapai, kemudian hitung break even point (BEP) untuk mengetahui berapa jumlah harga yang harus ditambah sebelum dilakukan pemotongan.
- Cari tahu jenis strategi pemasaran yang cocok dengan momentum. Misal, di minggu kedua dan ketiga bulan Ramadhan, pelanggan biasanya mulai menyiapkan kebutuhan Lebaran. Pada saat ini, kamu bisa mencoba memberi kupon belanja Lebaran Asik atau program diskon “(nama tokomu) Bagi-Bagi THR”.
- Mengamati cara kompetitor memanfaatkan momen Ramadhan dan Lebaran. Dari sini, kamu bisa melihat seberapa sukses program mereka dan apa yang sekiranya bisa kamu tingkatkan di bisnismu.
Ikuti Preferensi Waktu Pelanggan

Karena momen sahur dan berbuka puasa, ada beberapa kebiasaan pelanggan yang berubah. Misal, mereka akan lebih sering menghabiskan waktu di media sosial pada jam 3 hingga 5 pagi sembari makan sahur. Kemudian, mereka juga akan lebih sering mencari informasi resep makanan atau tempat yang nyaman untuk berbuka puasa.
Menurut Arcs and Curves, waktu yang tepat untuk melakukan kampanye online adalah jam 3 pagi ketika sahur dan jam 7 malam ketika buka puasa. Selain itu, Criterio juga melaporkan bahwa penjualan di jam 3 pagi saat Ramadhan dapat meningkat hingga 17% dibanding hari lainnya. Sebaliknya, tingkat penjualan di jam 6 sore tidak terlalu bagus karena orang-orang lebih suka berkumpul dengan keluarga dan menjalankan ibadah setelah berbuka puasa.
Jika kamu memiliki toko offline, kamu bisa mempertimbangkan untuk membuka toko hingga malam atau lebih awal setiap paginya. Ini karena, akan ada banyak orang yang mengadakan acara sahur bersama, ngabuburit, atau bahkan lebih aktif berbelanja ketika malam hari.
Hias Tampilan Toko Online Maupun Offline

Saat berkunjung ke tokomu, baik itu secara online atau offline, pelanggan memiliki waktu beberapa detik untuk menentukan apakah mereka akan lanjut melihat-lihat atau pergi. Ini karena, menurut studi Microsoft Corp, gaya hidup serba digital membuat manusia kehilangan fokus terhadap sesuatu setelah 8 detik.
Oleh karenanya, penting untuk memastikan tokomu dapat menangkap perhatian pelanggan dengan cara mempercantiknya. Menyesuaikan dengan momen Idul Fitri, kamu bisa menambahkan hiasan khas Lebaran seperti ketupat, gambar kubah masjid, serta menggunakan warna serba hijau, putih, atau emas.
Perlu diingat, kamu harus tetap memperhatikan tampilan produk agar ramah untuk pelanggan. Caranya, tampilkan foto dengan penerangan yang cukup dan lengkapi deskripsi produk di website. Di toko offline, kamu bisa memajang produk-produk unggulan di etalase depan.
Riset Mengenai Preferensi Pelanggan

Agar strategi yang sudah kamu siapkan tepat sasaran, kamu juga perlu mengenali calon pelangganmu. Berdasarkan karakteristik mereka, jenis-jenis pelanggan yang mungkin akan kamu temui adalah:
- Konsumen Setia: Mereka adalah pembeli yang sudah berlangganan produkmu sejak lama. Memberi layanan lebih kepada konsumen jenis ini bisa meningkatkan kemungkinan mereka akan merekomendasikan produkmu ke orang lain.
- Konsumen Diskon: Mereka adalah pembeli yang cenderung menunggu adanya diskon untuk membeli produkmu. Biasanya, mereka rela menunggu untuk tidak membeli dalam harga normal.
- Konsumen Impulsif: Mereka adalah pembeli yang bisa memutuskan pembelian terhadap produkmu secara cepat. Semakin mudah akses menuju produkmu, semakin tinggi pula kemungkinan mereka akan otomatis membeli produkmu.
- Konsumen Baru: Mereka adalah orang-orang yang baru membeli produkmu untuk pertama kalinya. Untuk mempertahankan kesetiaan mereka, kamu perlu memastikan kualitas layanan dan produkmu.
Perbedaan jenis konsumen membuatmu tidak bisa menggunakan strategi yang sama untuk mendekati mereka. Maka dari itu, kamu perlu melakukan riset agar bisa mengenali karakteristik dan preferensi konsumen. Langkah yang bisa diambil antara lain wawancara, bertanya kepada pemilik bisnis dengan target konsumen yang sama, dan melakukan survei di media sosial.
Butuh bantuan untuk melakukan riset preferensi konsumen? Kamu bisa menghubungi UMN Consulting untuk berkonsultasi atau serahkan proses end-to-end kepada kami!