Kisanak yang baru aja kita bahas bukanlah sembarang Kisanak. Kisanak itu hanyalah salah satu contoh yang membuat Gen Z gampang illfeel sama yang namanya politik.
Menurut riset UMN Consulting yang berjudul ‘Antusiasme Gen Z untuk Pemilu Indonesia 2024’, generasi zoomers itu menggambarkan situasi politik Indonesia dengan sentimen negatif. Buktinya, berdasarkan analisis sentimen kami, kata yang diasosiasikan Gen Z dengan politik Indonesia adalah kacau, rumit, dan berantakan. Mengerikan bukan?
“Aku sendiri jarang mengikuti dan kurang tertarik sama politik karena dari awal sudah tertanam mindset politik banyak main kotor,” kata Jazzy Gratia Sumendap (22), mahasiswa.
Tidak Tertarik sama Informasi Politik

Mengacu pada riset yang sama, survei UMN Consulting juga menemukan ada 15,84% responden yang tertarik untuk mencari informasi politik. Lalu, ada 7,98% yang sangat tertarik.
Di lain sisi, ada 29,05% Gen Z yang tidak tertarik dan 15,21% memilih sangat tidak tertarik dengan informasi politik. Untuk jawaban netral, kita mendapatkan 31,92% responden. Singkat kata, mereka gak tertarik sama informasi politik.
Ketertarikan Mencari Informasi Politik

Lucunya, meski gak suka informasi politik, mereka tetap saja mengkonsumsinya. Bagaimana tidak, mereka gak perlu susah payah cari informasi. Semua sudah disediakan oleh media sosial walau tetap aja dipandang kurang menarik.
“Yang bikin males itu ketika sadar dari dulu para politikus ini menjanjikan banyak hal tapi kok nggak ada perubahan signifikan. Malah adanya penurunan. Setiap calon memang ada kekurangan, cuma untuk kelebihan, aku belum melihat yang menonjol,” kata Jazzy Gratia Sumendap (22), mahasiswa.
JIka Gen Z illfeel sama politik, Pemilu 2024 Gimana Nih?

Kabar baiknya, hasi survei kami menemukan ada 88,78% Gen Z yang akan memberikan suaranya pada Pemilu 2024 mendatang. Sisanya, ada 2,24% yang tidak akan memilih dan 8,98% yang masih ragu-ragu.
“Menurutku, politiknya sendiri sudah cukup sistematis. Tapi, ada aja beberapa pihak yang membuat pemilu menjadi hal yang bikin males. Mereka biasanya mencoba saling menjatuhkan dan membuat kasus yang bikin masyarakat berdemo. Itu yang saya kurang suka,” kata Desmonda Kalonica (22), mahasiswa.
Apakah Gen Z akan Berpartisipasi pada Pemilu 2024?

Menurut peneliti UMN Consulting, Claudia Severesia, meski Gen Z menilai situasi politik Indonesia dengan negatif, mereka menginginkan adanya perubahan untuk Indonesia. Claudia menjelaskan, hal itu terlihat dari hasil survei yang menunjukkan 50,25% generasi Z antusias menyambut Pemilu 2024.
“Mereka (Generasi Z) melabeli situasi politik Indonesia dengan sentimen negatif. Artinya, apapun yang dilakukan oleh para kontestan akan selalu dianggap negatif. Penting bagi kontestan untuk merubah pandangan generasi muda dengan membuat program kerja dan realistis dan yang paling penting, bisa diselesaikan,” jelas Claudia Severesia.
Nah, kalau pingin tahu lebih jauh soal kritera pemimpin impian Gen Z dan pandangan mereka terhadap Politik di Indonesia, pantengin aja ya website kami, hanya di UMNConsulting.id. Atau, cek juga konten-konten kolaborasi UMN Consulting dengan Kompas.com.